SEJARAH BERDIRINYA GAMPONG BAKAU HULU
Bakau Hulu merupakan sebuah desa yang berada di pinggiran pegunungan dan dikelilingi oleh bukit yang hijau dan mempunyai sumber mata air alami yang keluar dari celah-celah bebatuan di pegunungan tersebut. Airnya yang sejuk memancar dari dalam sebuah gua batu tempat persembunyian Seekor Naga besar, dan mata air inilah yang menjadi sumber hajat hidup masyarakat labuhanhaji. Adapun letak gua tersebut berada di bebatuan gunung caracai yang dimanfaatkan oleh masyarakat dari dulu hingga sekarang.
Bakau Hulu berasal dari dua suku kata yaitu Bako dan Hulu. Kata bako yang berasal dari bahasa padang yang berarti tangguh, berani dan bijak, yang di ambil dari kriteria kehidupan tetua-tetua terdahulu yang mempunyai ilmu-ilmu kesaktian yang tangguh diperoleh dari datuk- datuk pemimpin masa dulu. Kata Hulu diambil karena letak wilayah desa Bakau Hulu berada di bagian hulu kemukiman padang Bakau.
Pemimpin desa Bakau Hulu pada masa itu di bimbing/dibina oleh beberapa ulama keramat, yaitu:
1. Tgk Pancuran berasal dari Padang (Sumatera Barat). Dan Kuburannya terletak di Kubah Padang Balai, dusun Pancuran. Ayahnya berasal dari Mekkah, dan kitab nya bernama Permata Intan, dan kitab tersebut lah yang sekarang di teruskan oleh Abuya Syeikh H.Amran Waly Al-Khalidi.
2. Tgk Labai Sati berasal dari Padang (Sumatera Barat) dan kuburannya terletak di Malalo Padang Sumatera Barat.
3. Tgk Jangguik Laweh berasal dari padang( Sumatera Barat) kuburan nya terletak di gunung Tuangku tepatnya di jurong Lamkoto. Yang sekarang dikenal dengan dusun Telaga batu, dan di gunung tersebut juga ada kuburan Umi siti rahmah
4. Tgk Usuf berasal dari padang( Sumatera Barat) kuburan nya terletak di Sawah Padang Jurong Kampung Barang dan sekarang dikenal dengan dusun Tengah Baru. Beliau cucu dari Tgk Abdul Karim Peulumat kecamatan labuhanhaji Timur yang berasal dari Mekkah.
5. Tgk Puteh berasal dari padang (Sumatera Barat) kuburan nya terletak di gunung Kayu Manang terletak di Jurong Kampung Panjang yang sekarang dikenal dengan dusun Beutong Baru.
Pada masa sebelum datangnya Ulama keramat tersebut, Gampong Bakau Hulu awalnya memiliki sebuah pesantren pertama yang pernah ada di Bakau Hulu yang di pimpin oleh seorang Tengku (nama belum diketahui) yang berasal dari Minag (Sumetera Barat).
Gampong Bakau Hulu dulunya terdapat 6 Jurong yang sekarang dikenal dengan kata Dusun yaitu : Lamkoto, Talago batu, Kampuang Panjang, Kampuang Barang, Pancuran, Padang balai. Adapun sejarah nama jurong tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nama Lamkoto karena di Komplek tersebut merupakan Pusat tempat tinggal datuak-datuak dan penduduk asli gampong Bakau hulu. Salah satu nya datuak Dokaha yang menjadi Raja pada masa itu.
Dan dinamakan dengan Talago Batu di karenakan ada Telaga dari batu yang mengeluarkan Mata air yang sangat jernih yang di gunakan untuk berwudhu di mesjid tertua Kemukiman Padang Bakau. Sekarang jurong telaga batu dan lamkoto dijadikan satu dusun yang dinamakan dengan Dusun Telaga batu.
2. Nama kampung panjang dikarenakan terdapat rumah Panjang yang panjang nya lebih kurang 60 meter di dusun tersebut. Pada Masa dahulu dirumah panjang tersebut mengadakan kenduri (pesta nikah kawin) dengan memotong seekor kambing, disaat gulai kambing sudah masak terjadilah sebuah tragedi perebutan kepala kambing antara masyarakat kampung barang dengan kampung panjang. Yang berujung dengan perperangan yang sangat besar, kampung panjang di pimpin oleh Tgk Puteh, dan kampung barang di pimpin oleh si Basyah, Perperangan ini di menangkan oleh Tgk Puteh, sedangkan si Basyah melarikan diri dengan menunggangi kuda putih dan membawa pedang yang sangat panjang ke Takengon. Setelah tragedi perperangan tersebut Sebatang pohon kayu besar yang berada di kampuang panjang tersebut diberi nama kayu manang, dan anehnya setiap dahan kayu itu patah dan jatuh maka pertanda masyarakat kampung panjang akan ada yang meninggal dunia, tergantung besar kecil nya kayu yang patah) yang sekarang dikenal dengan dusun Beutong baru
3. Nama kampuang barang dikarenakan dulunya tempat tersebut belum ada penghuninya, masih semak belukar dan berada disebelah jalan/seberang jalan dusun lain nya. Barulah setelah di huni diberi nama kampuang barang. Dan sejalan dengan perkembangan zaman, nama kampung barang kemudian diganti menjadi dusun tengah Baru.
4. Nama Pancuran diambil dari kebiasaan masyarakat yang menggunakan air untuk wudhu dari pancuran saluran atap rumah yang terbuat dari bambu. Dan air pancuran ini selalu di gunakan untuk berwudhu oleh Tgk Pancuran. Karena itulah dusun ini dinamakan Dusun Pancuran yang sebelumnya bernama Padang Balai.
Selain Kuburan Keramat juga banyak terdapat peninggalan bersejarah yaitu:
1. Batu Taleb :
Alkisah pada zaman dahulu ada seorang pemuda dusun pancuran gampong bakau hulu yang bernama Taleb yang menyukai anak gadis tengku Pancuran, disaat tengku pancuran dan sang istri sedang tidak berada dirumah, si Taleb datang kerumah tgk pancuran dengan niat buruk ingin menggoda putri tengku Pancuran, akan tetapi sang putri tidak tergoda oleh rayuan si taleb, sehingga si taleb jadi marah dan membunuh anak semata wayang dari tgk pancuran tsb. Setelah tragedi pembunuhan tersebut diketahui oleh penduduk kampung, sehingga si Taleb melarikan diri kegunung Caracai dan bersembunyi di dalam sebuah batu, dan akhirnya si taleb meninggal disana menjadi batu, dan Batu taleb tersebut menjadi tempat sumber mata air bersih yang di nikmati oleh masyarakat Gampong bakau hulu sampai dengan sekarang.
2. Uwuak ameh ( Lobang Emas)
Uwuak ameh merupakan sebuah lobang besar yang Konon Katanya pada masa setelah Penjajahan Belanda masyarakat gampong bakau hulu menjadikan Uwuak ameh sebagai tempat penyimpanan banyak Emas. Hingga sekarang emas tersebut masih ada di dalam uwuak ameh. Dengan dibuktikan ada nya penelitian yang dilakukan oleh Tim Survey di dalam uwuak ameh tersebut.
3. Guo Caracai
Guo caracai ini merupakan sebuah gua yang lobang nya tembus menuju puncak gunung. Berdasarkan Hasil dari petualangan petua-petua kampung dan Tgk Labai sati beserta murid-murid nya menggunakan Lampu (pelita) untuk menjajaki gua tersebut dan membuktikan bahwa di puncak gua tersebut ada sebuah sumber mata air yang sangat besar dan dihuni oleh seekor naga yang dipawangi oleh khalifah Ganta Amin, dan dilanjutkan oleh anaknya yaitu khalifah Khalidin. Disekitaran sumber mata air tersebut khalifah khalidin menemukan sebuah cincin dari belahan buah nangka, dan cincin tersebut sekarang di wariskan kepada anaknya yaitu Syarifuddin (petua seuneubok desa bakau hulu sekarang).
Air yang mengalir dari punggung naga itulah yang menjadi sumber mata air yang digunakan masyarakat Bakau Hulu sekarang, konon katanya apabila ada masyarakat gampong bakau hulu yang berbuat onar sehingga mengganggu ketenangan naga tersebut maka naga akan pindah dan sumber mata air akan membludak dan akan menjadikan Gampong Bakau hulu dipenuhi dengan Genangan air (Banjir). Hal ini Dibuktikan masih ada bukti fisik yang mendukung.
4. Bepak
Bepak merupakan sebuah gua yang digunakan oleh masyarakat Desa Bakau Hulu sebagai pos pertahanan disaat perang gerilya dengan kolonial belanda dan sekarang bepak tersebut dijadikan tempat penyimpanan air.